Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Seberapa Penting Pemeriksaan Pap Smear?

pemeriksaan pap smear

Pemeriksaan kesehatan reproduksi secara teratur penting bagi wanita untuk memantau dan menjaga kesehatan mereka secara keseluruhan. Terlebih pada wanita yang telah memulai aktivitas seksual, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan pap smear sesuai jadwal yang disarankan dokter kandungan.

Dengan melakukan pap smear sejak dini, kanker serviks dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Pasalnya, kanker serviks sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian terutama jika terlambat mendapatkan penanganan.

https://kehamilansehat.com/id/form-artikel/

Itulah mengapa penting melakukan pemeriksaan pap smear sebagai upaya pencegahan kanker serviks. Ketahui juga prosedur pap smear dan juga siapa saja yang harus melakukan pap smear. Simak selengkapnya disini.

Manfaat Pap Smear

Pap smear adalah salah satu prosedur skrining untuk memeriksakan kesehatan reproduksi wanita. Pap smear yang dilakukan secara teratur menjadi bagian penting dari pemeriksaan kesehatan wanita dan sering dikombinasikan dengan tes human papillomavirus (HPV), yaitu infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Manfaat pap smear adalah untuk mendeteksi adanya perubahan pada sel serviks yang menyebabkan kanker dan ada kemungkinan berkembang di kemudian hari. Melakukan pap smear menjadi upaya pencegahan utama berkembangnya kanker serviks. 

Pemeriksaan pap smear ini biasanya bisa dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul sehingga bisa untuk mendeteksi infeksi dan peradangan tertentu.

Prosedur Pap Smear

Frekuensi pemeriksaan pap smear dapat bervariasi, tergantung pada beberapa faktor selain aktif berhubungan intim, seperti usia, riwayat kesehatan pribadi, dan faktor risiko. Penting bagi para wanita untuk mendiskusikan jadwal pemeriksaan pap smear dengan dokter kandungan terpercaya.

Prosedur pap smear dapat dibilang sederhana dan cepat yang dilakukan, biasanya akan dibantu oleh bidan maupun dokter kandungan. 

Berikut ini adalah prosedur pap smear secara umum:

1. Membuat Jadwal

Mom akan diminta untuk menjadwalkan pap smear saat Mom tidak sedang menstruasi, karena darah menstruasi bisa saja mengganggu keakuratan hasil pap smear. Sebaiknya jadwalkan pemeriksaan pap smear 5 hari sesudah menstruasi. 

Hindari penggunaan krim vagina dan hubungan seksual setidaknya 48 jam sebelum pap smear dilakukan, karena hal ini dapat memengaruhi hasil tes.

2. Pemeriksaan dan Pengambilan Sampel

Mom akan diminta untuk menggunakan pakaian khusus yang telah disediakan. Saat pemeriksaan berlangsung, Mom akan berbaring di atas bed pasien dengan kaki berada di bagian penyangga sehingga posisi kaki Mom terbuka lebar selama pemeriksaan.

Setelah itu, dokter akan memasukan spekulum yaitu sebuah alat yang membantu membuka dinding vagina, sehingga dapat melihat serviks dengan jelas. Lalu, dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim dengan cara swab dengan menggunakan kuas atau spatula kecil khusus. Sel-sel yang terkumpul kemudian tempatkan ke dalam zat cair di botol kecil atau larutan cair untuk diawetkan.

3. Pemeriksaan Laboratorium

Setelah prosedur pengambilan sel selesai, spekulum akan dokter keluarkan secara perlahan. Lalu, sel dikirim ke laboratorium untuk diteliti menggunakan mikroskop oleh ahli sitoteknologi atau ahli patologi. Hasil pap smear mungkin akan Mom dapatkan setelah beberapa hari atau sekitar 1-2 minggu.

Pemeriksaan ini seharusnya menimbulkan rasa sakit, hanya saja Mom akan merasakan ketidaknyamanan, terlebih selama pemasangan spekulum.

Siapa yang Perlu Melakukan Pemeriksaan Pap Smear?

Pemeriksaan pap smear dianjurkan untuk wanita usia 21-65 tahun atau yang telah aktif secara seksual. Wanita yang aktif secara seksual berisiko tertular penyakit menular seksual sehingga perlu melakukan pap smear setidaknya setiap 5 tahun sekali. 

Adapun kondisi tertentu dapat mengharuskan wanita lebih sering melakukan pap smear, di antaranya adalah:

  1. Penderita human immunodeficiency virus (HIV).
  2. Mengalami gangguan kekebalan akibat kondisi atau pengobatan lain seperti kemoterapi.
  3. Pernah melakukan operasi pada organ reproduksi. Misalnya, Mom pernah menjalani histerektomi (pengangkatan rahim).
  4. Terpapar dietilstilbestrol (DES) sebelum lahir.
  5. Memiliki riwayat keluarga dengan kanker serviks.

Itulah pembahasan tentang pentingnya pemeriksaan pap smear, manfaat pap smear, prosedur hingga indikasi pap smear. Tentukanlah fasilitas kesehatan yang memadai dan konsultasikan pada dokter kandungan jika Mom ingin memutuskan untuk melakukan pap smear. Dokter akan membimbing dengan prosedur yang tepat sehingga Mommil tidak perlu khawatir.

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

01/13/2024

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

01/13/2024

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares