Mengikuti program hamil seperti bayi tabung merupakan perjalanan yang penuh dengan harapan. Setelah proses yang panjang tahap selanjutnya yaitu menentukan keberhasilan dengan implantasi. Implantasi merupakan proses embrio yang menempel di dinding rahim, maka dari itu simak tips agar embrio menempel di dinding rahim pada artikel ini.
Artikel lainnya: Ketahui Macam-Macam Program Hamil Hingga Langkahnya
Apa Itu Implantasi Embrio?
Implantasi terjadi ketika embrio menempel pada dinding rahim, proses ini berlangsung pada endometrium. Jika Mom melakukan program bayi tabung, biasanya implantasi terjadi setelah 6–10 hari pasca pengambilan sel telur, meski waktunya bisa berbeda tergantung kondisi Mom. Untuk meningkatkan peluang keberhasilan, penting juga mengetahui beberapa tips agar embrio menempel di dinding rahim secara alami.
Setelah perjalanan panjang dimulai dari pemberian obat kesuburan untuk merangsang ovarium, dilanjutkan dengan pengambilan sel telur, hingga pembuahan di laboratorium. Proses ini disebut transfer embrio dan biasanya berlangsung 3–5 hari setelah pengambilan sel telur. Pada tahap ini, penting bagi Mom untuk mengetahui tips agar embrio menempel di dinding rahim agar peluang keberhasilan lebih besar.
Keberhasilan IVF sendiri tergantung pada kualitas embrio dan kemampuannya untuk menempel di dinding rahim. Untuk mengetahui keberhasilannya, Mom harus menunggu selama 2 minggu. Selama masa ini, penting juga memahami berbagai tips agar embrio menempel di dinding rahim agar peluang keberhasilan semakin tinggi.
Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Implantasi
Keberhasilan embrio yang menempel pada dinding rahim dipengaruhi oleh kualitas embrio dan kondisi rahim itu sendiri. Implantasi yang gagal dapat terjadi karena adanya kelainan kromosom pada embrio, yang juga dipengaruhi oleh faktor usia Mommil. Jika kualitas sel telur kurang baik maka embrio tidak dapat menempel dengan optimal, sehingga penting mengetahui tips agar embrio menempel di dinding rahim untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
Kondisi rahim juga penting, faktor yang memengaruhi seperti gangguan hormon, masalah tiroid, autoimun, hingga bentuk dan posisi rahim juga menentukan keberhasilan. Maka dari itu sebelum melakukan program kehamilan sebaiknya Mom melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
Sebelum Melakukan Transfer Embrio
Mom dapat memilih embrio tahap blastokista, karena tahap ini mengikuti proses alami sehingga peluang menempel lebih tinggi. Kemudian, pertimbangkan juga skrining genetik untuk mengetahui embrio yang sehat. Langkah ini bisa menjadi bagian dari tips agar embrio menempel di dinding rahim secara optimal.
Untuk mengetahui kualitas embrio sebaiknya gunakan pemeriksaan dengan EmbryoScope. Kemudian sebelum melakukan transfer embrio dilakukan teknik untuk membuat lubang kecil di selaput embrio yang dinamakan dengan assisted hatching. Kemudian Mom akan diberikan suplementasi hormon, hal ini dilakukan untuk membantu mempersiapkan lapisan rahim.
Artikel lainnya: Tips Program Hamil Agar Segera Dikaruniai Buah Hati
Setelah Transfer Embrio
Setelah melakukan transfer embrio, Mom harus istirahat yang cukup dan menghindari stres berlebihan. Selain itu, hindari olahraga berat serta hubungan intim karena dapat menimbulkan kontraksi. Semua hal ini termasuk dalam tips agar embrio menempel di dinding rahim agar peluang keberhasilan lebih besar.
Makan makanan yang kaya akan protein dan sayuran, serta hindari alkohol, ikan merkuri, dan keju lunak. Mom juga harus menjaga suhu tubuh dengan baik, jangan berendam di air panas karena dapat meningkatkan risiko infeksi. Pola hidup sehat seperti ini juga menjadi bagian penting dari tips agar embrio menempel di dinding rahim secara optimal.
Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim
Proses implantasi berhasil berada di luar kendali kita, namun ada beberapa kebiasaan sehat yang dapat dilakukan agar embrio menempel di rahim, berikut penjelasannya:
- Selama program kehamilan sebaiknya hindari merokok dan minum alkohol, karena keduanya dapat merusak pembuluh darah dan menurunkan peluang proses implantasi.
- Setelah melakukan program kehamilan Mom harus mengonsumsi makanan yang seimbang.
- Kelola stres, karena hal ini dapat meningkatkan hormon kortisol yang dapat mengganggu ovulasi dan peluan implantasi.
- Mom disarankan untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, hingga yoga. Hal ini dilakukan agar sirkulasi darah lancar dan menjaga kesehatan tubuh tanpa memberikan tekanan di rahim.
Penyebab Kegagalan Implantasi
Mom sudah berusaha semaksimal mungkin, namun terkadang ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kegagalan implantasi, berikut penjelasannya:
- Embrio dengan kelainan genetik atau kromosom atau, yang tidak dapat berkembang hingga ke tahap blastokista biasanya tidak menempel.
- Jika lapisan rahim tidak siap maka embrio sulit untuk menempel, sehingga hal ini dinamakan dengan endometriosis, polip, hingga forbid yang dapat mengganggu.
- Faktor hormon juga memengaruhi kegagalan implantasi.
- Gaya hidup yang tidak sehat maka dapat menurunkan peluang implantasi.
Artikel lainnya: Mewarnai Rambut saat Hamil: Apakah Aman untuk Ibu & Janin?

Tanda-tanda Embrio Menempel di Dinding Rahim
Jika implantasi terjadi maka akan muncul beberapa tanda-tanda embrio menempel di dinding rahim yang perlu Mom ketahui. Namun, perlu diingat bahwa jika Mom tidak mengalami tanda ini bukan berarti implantasi gagal. Berikut beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
1. Pendarahan Ringan
Beberapa wanita mengalami pendarahan saat implantasi terjadi, tanda yang biasanya muncul berupa bercak berwarna merah muda atau coklat. Biasanya hal ini berlangsung singkat dan muncul beberapa hari sebelum jadwal menstruasi. Kondisi ini sering disebut sebagai salah satu tanda-tanda embrio menempel di dinding rahim pada awal kehamilan.
2. Perubahan Keputihan
Setelah implantasi terjadi, biasanya muncul lendir serviks dengan tekstur lebih tebal, lengket, dan berwarna putih atau kekuningan. Namun, perubahan lendir ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor lain. Kondisi tersebut sering disebut sebagai salah satu tanda-tanda embrio menempel di dinding rahim yang perlu Mom ketahui.
3. Mual
Jika implantasi berhasil kemungkinan Mom merasakan morning sickness atau mual yang berlangsung saat usia kandungan 4-5 minggu. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan hormon progesteron dan hCG, kemudian tanda lainnya seperti sensitif terhadap penciuman sehingga hal ini memperburuk rasa mual.
Menjaga pola hidup sehat dan mengelola stres dapat membantu embrio menempel dengan baik setelah program hamil. Untuk pendampingan lebih lanjut, KS Women and Children Clinic siap mendukung dengan layanan program hamil yang ditangani dokter berpengalaman.
0 Comments