Vaginismus adalah kondisi dimana otot dasar panggul mengalami kejang atau kaku secara tiba-tiba. Sehingga hal ini menyebabkan hubungan intim menjadi sangat sakit atau tidak bisa melakukan hubungan intim.
Vaginismus adalah kondisi di mana otot-otot di sekitar vagina mengencang secara tidak sadar saat terjadi penetrasi, yang bisa disebabkan oleh faktor fisik maupun psikologis. Maka dari itu, untuk mengatasinya harus dilakukan terapi psikologis, latihan otot panggul, atau menggunakan alat bantu. Ketahui penyebab vaginismus dan cara menanganinya di artikel ini.
Artikel lainnya: Mengapa Kehamilan Ektopik Berbahaya? Ini Penjelasan Lengkapnya
Apa Itu Vaginismus?
Vaginismus adalah kondisi yang menjadi penyebab terjadinya rasa sakit saat berhubungan intim, hal ini biasanya disebut juga sebagai dyspareunia. Vaginismus juga dikenal sebagai genito pelvic pain, dan 3 dari 4 wanita mengalami rasa sakit saat berhubungan intim setidaknya sekali seumur hidupnya. Jika tidak ditangani secara langsung maka vaginismus dapat menyebabkan stres, frustasi, dan membuat kondisi Mom semakin memburuk.
Kenapa Tubuh Bisa Menolaknya?
Vaginismus adalah kondisi yang belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, dalam beberapa kasus, vaginismus terjadi karena adanya rasa takut akan rasa sakit saat berhubungan intim. Kondisi ini dapat membuat otot dasar panggul menegang secara otomatis ketika ada upaya penetrasi.
Vaginismus dapat terjadi secara berulang karena adanya rasa takut, otot yang menegang dan rasa sakit. Vaginismus sendiri terjadi karena banyak faktor seperti pengaruh fisik dan emosional. Karena tubuh sudah terbiasa waspada akan rasa sakit maka kejang otot terjadi bahkan sebelum penetrasi.
Pengaruh Emosional
Faktor emosional yang menyebabkan vaginismus yang perlu diketahui Mom yaitu:
- Takut akan kehamilan atau takut akan rasa sakitnya.
- Memiliki cemas yang berlebihan terkait hubungan seksual, atau merasa bersalah setelah melakukannya.
- Memiliki masalah dalam hubungan , seperti pasangan yang kasar atau tidak memiliki rasa aman secara emosional.
- Memiliki pengalaman traumatis, seperti pelecehan seksual.
- Pengaruh di masa kecil.
Pengaruh Fisik
Faktor fisik yang menyebabkan vaginismus yang perlu diketahui Mom yaitu:
- Infeksi saluran kemih atau adanya infeksi jamur di vagina.
- Kondisi medis seperti adanya kanker atau penyakit kulit lainnya.
- Persalinan atau mengalami operasi panggul.
- Menopause.
- Kurangnya pelumas yang dihasilkan.
- Memiliki efek samping obat-obatan.
Artikel lainnya: Vagina Terasa Nyeri? Ketahui Penyebabnya Yuk!

Gejala dan Dampak Vaginismus
Gejala vaginismus adalah otot-otot di sekitar vagina menjadi tegang atau kencang secara otomatis saat ada benda asing masuk. Ketegangan yang terjadi dapat menyebabkan rasa sakit, perih, hingga seperti rasa terbakar.
Vaginismus adalah kondisi yang dapat terjadi jika Mom menggunakan tampon, melakukan hubungan intim dengan menggunakan jari, sex toys, atau penis. Selain itu, sesuatu yang didekatkan ke area vagina juga bisa memicu rasa takut atau cemas terhadap penetrasi.
Vaginismus adalah kondisi yang tidak dapat dikendalikan saat sadar, dan bisa terjadi meskipun Mom pernah berhubungan intim sebelumnya. Perlu diketahui, vaginismus bukan berarti Mom kehilangan gairah seksual, karena banyak wanita yang tetap terangsang namun tetap merasakan sakit saat berhubungan.
Bagaimana Mendiagnosis Vaginismus?
Untuk mendiagnosis apa itu vaginismus, biasanya dokter kandungan akan menanyakan kapan gejala pertama kali muncul, seberapa sering vaginismus terjadi, dan apa pemicunya. Kemudian dokter juga akan menggali riwayat seksual, trauma, hingga kemungkinan kekerasan seksual. Maka dari itu, penting bagi Mom untuk jujur kepada dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Pemeriksaan Panggul
Untuk memastikan diagnosis dari kondisi apa itu vaginismus, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan panggul. Namun, wanita yang mengalami vaginismus cenderung merasakan kecemasan berlebih saat menjalani pemeriksaan, karena otot vagina menegang secara tidak sadar.
Maka dari itu agar pemeriksaan menjadi nyaman maka hal yang bisa dilakukan yaitu:
- Diskusi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Gunakan cermin agar Mom bisa melihat langsung apa yang membuat otot menjadi tegang dan apa penyebab otot menjadi tenang.
- Letakan tangan Mom di atas tangan dokter untuk mengarahkan dokter.
- Atur posisi tubuh saat pemeriksaan berlangsung sehingga Mom akan merasa nyaman.
Artikel lainnya: Kenali Penyebab Benjolan di Bibir Vagina & Cara Mengatasinya?
Apakah Vaginismus dapat Diatasi?
Cara mengatasi vaginismus bisa berbeda-beda tergantung pada penyebabnya. Setelah memahami apa itu vaginismus, pengobatan ditujukan untuk mengurangi ketegangan di otot vagina, menghilangkan rasa takut terhadap rasa sakit, serta mengatasi rasa cemas dan ketakutan lainnya. Berikut pengobatannya:
1. Terapi Desensitisasi Bertahap
Pengobatan utama untuk vaginismus dengan melatih tubuh secara perlahan agar terbiasa dengan sentuhan dan penetrasi, langkah yang dilakukan yaitu:
- Menyentuh area yang berada di sekitar lubang vagina secara perlahan.
- Jika hal ini sudah terbiasa dilakukan maka dapat menyentuh bibir vagina.
- Kemudian masukan satu jari secara perlahan.
- Selanjutnya dengan menggunakan alat bantu seperti dilantor, masukan tanpa rasa sakit kemudian biarkan selama 10-15 menit.
- Gunakan dilantor dengan ukuran yang lebih besar agar pasangan terbiasa.
- Jika sudah terasa nyaman maka dekatkan penis di vagina.
- Jika sudah benar-benar siap maka pasangan mencoba hubungan intim secara perlahan.
2. Pengobatan Lain
Pengobatan selanjutnya yang dapat mengobati vaginismus yang dialami Mom yaitu:
- Latihan otot dasar panggul.
- Melakukan konseling untuk mengetahui penyebabnya.
- Botox dapat membantu melemaskan otot.
Vaginismus adalah cara tubuh memberi tahu bahwa ada yang tidak nyaman, baik secara fisik maupun emosional. Jangan abaikan tanda ini. Jika Mom mengalami gejalanya, segera konsultasi ke dokter kandungan di KS Women and Children Clinic.
0 Comments