Kehamilan merupakan momen dimana wanita perlu lebih ekstra hati-hati demi menjaga kesehatan kandunganya sehingga tidak mengalami masalah kehamilan. Salah satu masalah kehamilan yang perlu diwaspadai adalah janin tidak berkembang. Simak selengkapnya untuk mengetahui penyebab janin tidak berkembang.
Kehamilan kosong atau blighted ovum menjadi bahaya kehamilan saat Janin tidak berkembang di dalam kandungan. Dalam istilah medis disebut dengan hamil anembrionik yang artinya juga salah satu jenis keguguran dini. Dimana hal itu itu terjadi saat Mom tidak merasakannya lagi gerakan Janin.
Jika hal itu terjadi pada Mom di usia kehamilan sekitar 7-9 minggu, kemungkinan kehamilan Mom saat ini blighted ovum. Penting untuk Mom mengetahui penyebab Janin tidak berkembang dan bagaimana cara mencegah kehamilan tidak berkembang dalam artikel berikut.
Apa Itu Blighted Ovum?
Kondisi blighted ovum atau Janin tidak berkembang dalam kandungan terjadi saat Mom sebenarnya sudah hamil, tapi Mom tidak mengetahui bahwa Mom hamil. Jadi ketika harusnya Mom tidak boleh terlalu stres atau kelelahan, tapi Mom malah stres dan kelelahan itu, hal itu bisa memicu terjadinya Mom mengalami janin tidak berkembang.
Kondisi Janin tidak berkembang ini terjadi karena embrio yang sudah berhenti tumbuh namun masih adanya kantung kehamilan dan terus berkembang. Sel telur itupun tidak berkembang menjadi embrio tapi sudah tertanam di dalam rahim.
Blighted ovum ini menjadi penyebab Janin tidak berkembang pada trimester pertama. Hal itu terjadi sekitar 4 minggu kehamilan. Jadi sel telur tersebut telah dibuahi namun tidak berkembang menjadi embrio di kantung kehamilan itu. Tanda-tanda yang mungkin terjadi saat Mom mengalami blighted ovum:
– Saat Mom tes kehamilan muncul hasil positif namun saat USG ditemukan bahwa sel telur kosong.
– Blighted ovum di awal kehamilan terjadi saat Mom tidak pernah menyadari bahwa Mom hamil.
– Tes kehamilan positif tetapi Mom mengalami keguguran.
Penyebab Janin Tidak Berkembang
Umumnya, janin yang tidak berkembang diakibatkan karena plasenta yang kurang membawa makanan dan darah. namun, ada pula beberapa penyebab Janin tidak berkembang lain yang wajib Mom tahu, seperti berikut ya Mom:
1. Hamil kembar
Penyebab janin tidak berkembang pertama ini kemungkinan karena Mom hamil anak kembar. Dengan Mom hamil anak kembar, kemungkinan Mom terkena masalah blighted ovum ini berisiko 2x lebih besar loh. Jadi saat Mom diketahui memiliki 2 kantung kehamilan, maka penting bagi Mom untuk rutin konsultasi ke dokter kandungan dengan rutin. Janin tidak berkembang ini biasanya terjadi karena suplai darah dan nutrisi tidak merata alias hanya 60 banding 40, sedangkan untuk Janin kembar seharusnya suplai darah dan nutrisi ini seharusnya 50 banding 50.
2. Terjadi infeksi kehamilan
Penyebab Janin tidak berkembang selanjutnya kemungkinan Mom mengalami infeksi selama kehamilan. Virus itupun disebut dengan cytomegalovirus yang menjadi penyebab utama Mom terkena infeksi dan menyebabkan terjadinya cacat lahir atau infeksi kongenital lainnya. Jika sudah terdeteksi adanya virus tersebut, kemungkinan virus itu akan merusak perkembangan plasenta dan fungsinya sehingga menjadi penyebab kehamilan tidak berkembang. Virus lainnya yang mungkin berbahaya dan bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang lainnya ialah campak jerman atau rubella. Virus ini bisa membahayakan bayi lewat aliran darah dalam kandungan.
3. Plasenta tidak memberikan cukup nutrisi kepada Janin
Penyebab Janin tidak berkembang lainnya ialah saat plasenta ternyata tidak memberikan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Janin dalam kandungan. Padahal plasenta berperan untuk memberikan nutrisi dan oksigen kepada Janin. Jadi, kemungkinan penyebab kehamilan tidak berkembang karena fungsi plasenta yang tidak memberikan oksigen dan nutrisi yang cukup ke Janin sehingga janin berhenti berkembang dalam kandungan.
4. Mom mengalami autoimun
Penting bagi Mom untuk mengetahui apakah Mom ada riwayat autoimun atau saat kehamilan kena penyakit autoimun tersebut. Jika iya, maka kemungkinan kondisi autoimun itu menjadi penyebab kehamilan tidak berkembang selama kehamilan. Selain membuat Janin tidak berkembang, penyakit ini bisa saja membuat Mom mengalami preeklamsia, hingga lahir sebelum 37 minggu kehamilan.
5. Kelainan kromosom
Penyebab Janin tidak berkembang terakhir kemungkinan karena adanya kelainan kromosom yang dibawa oleh gen. Biasanya kelainan kromosom ini bisa jadi dari sperma atau sel telur yang ternyata tidak sehat dan memicu terjadinya kelainan tersebut. Perubahan ini terjadi secara acak tidak bersifat genetik ya Mom & Ayah.
Setelah Mom mengetahui penyebab kehamilan tidak berkembang diatas, penting juga bagi Mom mengetahui gejala apa yang mungkin terjadi saat kehamilan tidak berkembang sebagai berikut Mom:
– Kram ringan di daerah panggul dan perut
– Adanya bercak darah di vagina berwarna abu-abu terang atau berupa gumpalan darah.
Ketika sudah terlihat blighted ovum di layar USG, Mom bisa mengobatinya dengan proses kuretase atau pengangkatan isi rahim supaya tidak menjadi infeksi lebih lanjut dalam kandungan ya Mom. Jadi penting bagi Mom untuk membuat janji temu dengan dokter kandungan supaya tidak makin berbahaya dalam kandungan.
Baca juga: Hati-Hati Janin Tidak Berkembang, Perhatikan 5 Tandanya Berikut Ini
Jangan lupa untuk lakukan kunjungan ke dokter kandungan di Kehamilan Sehat ya Mom saat Mom melihat bercak darah atau kram ringan tersebut. Bisa jadi sebenarnya Mom tidak menyadari bahwa Mom sudah hamil.
0 Comments