Apabila Mommil memiliki peliharaan kucing di rumah, risiko toxoplasma mungkin membuat takut.
Penyakit tersebut sulit dikenali karena gejalanya yang sangat umum, seperti demam, sakit kepala dan nyeri otot.
Dengan itu, ada baiknya Mom melakukan beberapa cara pencegahan. Salah satu contohnya adalah untuk rutin dengan mencuci tangan dengan sabun.
Sebenarnya apa itu toxoplasma? Untuk mengetahui lebih jelas, yuk simak saja ulasan di bawah ini!
Apa itu Toxoplasmosis?
Pada umumnya, masyarakat masih membingungkan antara toxoplasma dengan toxoplasmosis.
Sebenarnya, toxoplasmosis adalah salah satu jenis parasit, dan toxoplasmosis adalah kondisi infeksi yang disebabkan olehnya.
Penyebab Toxoplasmosis
Penyakit toxoplasmosis pada manusia disebabkan oleh infeksi parasit toxoplasma gondii. Biasanya penularan toxoplasma terjadi saat:
- Kontak langsung dengan feses kucing terinfeksi. Kucing yang dilepas berkeliaran dan suka berburu hewan lain memiliki risiko tinggi menular toxoplasmosis.
- Mengonsumsi makanan mentah dan tidak matang
- Meminum susu yang belum melalui proses pasteurisasi
- Menggunakan peralatan masak yang tidak bersih
Toxoplasmosis tidak bisa menular antar orang. Walaupun itu, Mommil yang sudah terinfeksi dengan toxoplasmosis bisa menular si kecil melalui plasenta. Sekitar 40% kasus toxoplasma pada ibu hamil menularkan infeksinya kepada bayi.
Baca juga : Berat Badan Janin Rendah? Mommil Wajib Makan Ini
Gejala Toxoplasmosis
Hati-hati Mom, secara umum gejala toxoplasmosis mirip dengan flu, seperti demam, nyeri otot, dan kelelahan. Namun, infeksi toxoplasma pada para Mommil cenderung terjadi tanpa gejala.
Toxoplasmosis pada ibu hamil juga bisa menyerang organ tersendiri seperti paru-paru, otak, dan mata.
Seramnya, infeksi toxoplasma pada paru-paru bisa dikira penyakit lain karena gejalanya yang mirip bronkitis atau flu. Gejala infeksi toxoplasmosis berupa batuk-batuk dan pernapasan yang berat.
Secara lebih lanjut, infeksi pada otak bisa menimbulkan kejang, lemah otot, koordinasi yang buruk dan bahkan kebingungan. Ada juga riset yang menunjukkan infeksi toxoplasmosis bisa dikaitkan dengan gangguan jiwa secara jangka panjang.
Uniknya, toxoplasmosis yang menginfeksi mata memiliki gejala tersendiri. Gejala yang akan timbul berupa pandangan yang buram, nyeri di mata dan floaters.
Floaters adalah kondisi dimana Mom melihat sesuatu berenang pada pandangan, namun hal tersebut tidak ada.
Gejala setiap kasus berbeda-beda, kekuatan imun seseorang sangat berdampak kepada dampak infeksi ini.
Secara tidak langsung, Mommil yang mengalami gangguan sistem imun bisa mengalami gejala yang lebih berat.
Bahaya Toxoplasmosis pada Ibu Hamil
Risiko toxoplamosis jauh lebih tinggi jika terjadi pada trimester pertama, karena penyakit ini bisa menimbulkan keguguran.
Dengan itu, infeksi parasit toxoplasma pada ibu hamil yang terjadi di trimester pertama mampu memicu gejala yang lebih berat dibandingkan dengan infeksi yang terjadi pada trimester kedua atau ketiga.
Apabila tidak cepat diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan pada ibu hamil seperti gangguan perkembangan, motorik, hingga penurunan kemampuan mental.
Apabila infeksi toxoplasmosis tersebar kepada janin, beberapa hal ini bisa terjadi:
- Infeksi mata berat
- Hidrosefalus, kondisi dimana ada cairan di sekitar otak. Carian ini berpotensi untuk membesarkan kepala anak.
- Persalinan prematur
- Berat badan di bawah normal
- Pembesaran hepar dan limpa
Pengobatan Toxoplasmosis pada Ibu Hamil
Sebagai rujukan, pengobatan toxoplasmosis pada ibu hamil akan dipertimbangkan pada usia minggu berapakah dimana Mommil terdiagnosis.
Biasanya, Spiramisin adalah obat yang diberikan kepada Mommil di bawah 18 minggu yang terduga terinfeksi toxoplasmosis, namun belum dikonfirmasi secara PCR.
Tips Mencegah Toxoplasmosis pada Ibu Hamil
Walaupun angka kejadian toxoplasmosis pada wanita hamil cukup rendah (hanya 1.1%), Mommil harus tetap menjaga diri terhadap toxoplasmosis, apalagi jika sedang memelihara kucing.
Kabar baiknya, Mommil bisa mencegah terjadinya penularan toxoplasmosis pada ibu hamil dengan beberapa kebiasaan baik ini:
- Menghindari makanan mentah atau kurang matang.
- Mencuci dan mengupas buah dan sayuran.
- Rajin mencuci peralatan masak.
- Kurangi kontak dengan kucing, kebersihan peliharaan harus lebih dijaga.
- Hindari kontak dengan feses kucing dan gunakan sarung tangan jika sedang berkebun.
Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai risikonya toxoplasma pada ibu hamil serta tips mencegahnya.
Jika Mommil mengalami gejala yang sudah disebut, segera konsultasi dengan dokter agar kondisinya cepat teratasi. Selain itu, agar Mommil tetap up-to-date dengan perkembangan janin dari minggu ke minggu, Mommil bisa menggunakan aplikasi Ruangmom untuk melacak pertumbuhan janin dan kebutuhannya.
Untuk para pencinta kucing, jangan lupa untuk menjaga kebersihan terus ya! Semoga ulasan ini bermanfaat!
0 Comments