Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Bedanya Stunting dan Gizi Buruk, Ketahui Penyebab dan Cara Deteksinya

 

Stunting dan gizi buruk sering dianggap sama karena keduanya berkaitan langsung dengan status gizi pada anak. Kedua kondisi ini cukup serius untuk mendapatkan perhatian khusus. Karena jika tidak segera ditangani dengan tepat dapat mempengaruhi pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kondisi kesehatan dalam jangka panjang. 

Kenali perbedaan antara stunting dan gizi buruk sehingga Mom & Dad dapat memahami penyebabnya, melihat tanda-tandanya sejak dini dan mengambil langkah yang tepat untuk membantu si Kecil tumbuh optimal. 

Artikel lainnya : Anak Susah Makan? Hati-Hati, Bisa Jadi Tanda Anak Kurang Gizi!

Apakah stunting dan gizi buruk sama?

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Biasanya stunting ditandai dengan kondisi tubuh anak yang lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan berpikir. 

Gizi buruk adalah kondisi kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan menderita sakit yang begitu lama. Gizi buruk umumnya terjadi pada anak usia dibawah lima tahun (balita). 

Penyebab stunting 

Selain karena status gizi yang kurang optimal, kondisi stunting bisa terjadi karena berbagai faktor seperti : 

Orangtua yang kurang memiliki pengetahuan

Pengetahuan yang kurang mengenai kesehatan dan gizi sejak hamil sangat berperan besar dalam menimbulkan stunting pada anak yang akan dilahirkan. Hal ini terkait dengan konsumsi suplemen zat besi yang memadai saat hamil, pemberian ASI eksklusif, dan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang optimal. 

Kurangnya asupan gizi pada 1000 Hari Pertama Kelahiran

Kekurangan gizi dalam waktu lama bisa terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Penyebabnya karena rendah asupan vitamin dan mineral dan kurang asupan protein hewani. 

Mom yang masa remajanya kurang nutrisi 

Faktor dari Mom & Dad yang kurang tepat dalam pemberian makan bisa menjadi penyebab anak stunting. Misalnya, Mom & Dad tidak memberikan asupan gizi yang cukup baik. Bisa juga karena Mom & Dad yang masa remajanya kurang nutrisi bahkan di masa kehamilan dan menyusui akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak.

Pemberian ASI Eksklusif kurang optimal 

Mengutip dari jurnal penelitian, balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami stunting dibandingkan balita yang mendapatkan ASI full selama enam bulan pertama. ASI mengandung nutrisi yang lengkap dan sangat penting untuk tumbuh kembang bayi terutama di 1000 hari pertama kelahiran. 

Ada dua faktor risiko penyebab stunting menjadi indikasi masalah gizi kronis. Penyebab langsung yaitu kurangnya asupan makanan bergizi dan infeksi berulang dalam jangka waktu tertentu (kronis). 

Penyebab tidak langsung bisa dari berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya penyebab langsung dari stunting. Misalnya keluarga yang sulit mengakses makanan bergizi, pola asuh yang kurang optimal dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan, praktek hygiene (kebersihan) dan masalah kesehatan lingkungan. 

Cara mendeteksi stunting pada anak 

Diagnosa stunting pada anak akan ditegakkan langsung oleh dokter dengan melakukan berbagai pemeriksaan dan pemantauan tumbuh kembang. Mom & Dad dapat mengenali gejala stunting pada anak dan sebaiknya segera waspada jika anak mengalami : 

  • Pertumbuhan tinggi anak yang tidak bertambah atau tidak sesuai kurva pertumbuhannya dalam beberapa bulan
  • Berat badan rendah dibandingkan dengan anak seusianya
  • Anak memiliki badan yang lebih pendek dari anak seusianya 
  • Proporsi tubuh cenderung normal tapi tampak lebih muda atau lebih kecil untuk seusianya 

Jika gejala di atas terlihat pada si kecil, sebaiknya Mom & Dad segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak dan ahli gizi. Hal ini merupakan tindakan preventif untuk mencegah kondisi semakin memburuk serta memastikan si Kecil mendapatkan intervensi yang tepat sejak dini.

Artikel lainnya : Mengenal Jenis Gizi Penting untuk Ibu Hamil & Perkembangan Janin

Penyebab gizi buruk

Gizi buruk biasanya terjadi pada anak balita. Gizi buruk bisa terjadi karena kekurangan nutrisi dari protein, anemia atau kurang zat besi, kekurangan yodium dan kurang vitamin A. Balita yang kekurangan sumber nutrisi tersebut dapat mengalami hambatan pertumbuhan, menurunkan daya tahan tubuh, mengakibatkan rendahnya kecerdasan, kemampuan fisik dan lain-lain. 

Selain status gizi yang kurang optimal, gizi buruk terjadi karena faktor risiko dari orangtua seperti : 

  • Malnutrisi (kondisi asupan nutrisi yang tidak seimbang) 
  • Kehamilan di usia remaja 
  • Kebiasaan merokok, minum alkohol dan narkoba
  • Infeksi HIV, Hepatitis, Sifilis dll 
  • Rendahnya pengetahuan dan tingkat pendidikan 
  • Kondisi ekonomi yang rendah 

Gizi buruk juga terjadi karena faktor risiko yang berasal dari anak, misalnya : 

  • Kelahiran prematur dan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
  • Mengalami infeksi berulang 
  • Lahir dengan kelainan bawaan 

Si Kecil yang mendapatkan pola asuh yang tidak menunjang tumbuh kembangnya dan tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk juga berpotensi mengalami gizi buruk.

Cara mendeteksi kondisi gizi buruk pada anak 

Diagnosa gizi buruk pada anak akan ditetapkan oleh dokter berdasarkan pemeriksaan dan pengamatan kondisi si Kecil. Mom & Daddapat mengenali kondisi gizi buruk jika si kecil mengalami gejala di bawah ini : 

  • Tubuh anak tampak sangat kurus 
  • Wajah keriput dan mata cekung
  • Kulit kering 
  • Perut tampak buncit 
  • Sering lemas dan tidak tampak aktif 
  • Memiliki gangguan pada tumbuh kembang 
  • Rambut mudah rontok dan tampak kusam 

Deteksi gizi buruk pada anak meliputi pemantauan berat badan dan tinggi badan secara rutin. Mom & Dad juga perlu memperhatikan penampilan fisik, jika terjadi tanda dan gejala di atas maka sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Gizi buruk dan stunting adalah masalah yang cukup serius dan harus segera ditangani. Sebelum hal tersebut terjadi, Mom & Dad dapat melakukan skrining kesehatan pada si Kecil dengan dokter spesialis anak yang berpengalaman di KS Women and Children Clinic. Pemeriksaan rutin ini membantu Mom dan Dad memantau pertumbuhan, mengevaluasi status gizi serta mendeteksi potensi masalah sejak dini. Sehingga penanganan dapat diberikan lebih cepat dan tepat. 

Ditinjau oleh : dr. D. A. Dini Primashanti Dewi, M. Biomed, Sp. A

Kategori

Penulis

sribulogin

Tanggal

12/03/2025

Kategori

Penulis

sribulogin

Tanggal

12/03/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares