Fase terrible two adalah fase anak usia dua tahun yang memiliki perilaku menjengkelkan seperti tantrum, perilaku yang menantang sehingga membuat orang tua merasa frustasi. Fase terrible two umumnya dimulai dari usia 18 hingga 30 bulan, namun tidak menutup kemungkinan fase terrible two terjadi hingga usia 3 tahun. Tantrum akan hilang ketika usia anak mencapai 4 tahun, berikut penjelasan fase terrible two:
Fase Terrible Two
Seperti yang dijelaskan di atas fase terrible two terjadi pada saat usia anak dua tahun, di usia tersebut, beberapa anak akan menunjukan sikap berontak, menantang dan frustasi. Namun sifat tersebut akan hilang seiring bertambahnya usia, maka dari itu sebagai orang tua harus memiliki kesabaran ekstra.
Tenang saja Mom tidak semua anak mengalami fase terrible two, hal ini tergantung pada karakteristik, kepribadian anak, dan pola asuh yang diterapkan orang tua. Orang tua yang mengajarkan kontrol emosi sedari kecil maka kemungkinan terkena fase dua tahun akan kecil.
Ciri Fase Terrible Two
Ketika usia anak lebih dari satu tahun, si kecil sudah bisa berjalan, bicara, dan mempunyai keinginan untuk bereksplorasi lebih. Si kecil juga memiliki keinginan yang besar namun memiliki kemampuan yang terbatas untuk komunikasi sehingga anak frustasi. Berikut ciri anak yang memasuki fase terrible two:
1. Tantrum
Tantrum yang akan dilakukan si kecil yaitu merengek dan ledakan emosi yang histeris. Anak akan menangis selama tantrum sehingga anak akan melakukan kekerasan fisik berupa, memukul, menendang, menggigit, dan melempar barang.
2. Perubahan Suasana Hati
Biasanya, anak merasa bahagia hanya dalam beberapa menit, tapi kadang-kadang ia bisa tiba-tiba merasa sedih dan menangis. Perubahan suasana hati ini seringkali disebabkan oleh rasa frustasi. Kadang-kadang si kecil ingin dimengerti, tetapi jika tidak ada yang merespon, ia bisa menjadi marah dan ngamuk.
3. Sering Berkelahi
Pada masa terrible two, anak masih kesulitan mengungkapkan emosinya, sementara orang dewasa sering kali merasa emosinya berlebihan dan cenderung meluapkan dengan kata-kata. Si kecil yang sedang belajar mengendalikan diri seringkali merasa kesal, sehingga bisa bereaksi berlebihan, seperti menggigit orang lain.
4. Memberontak
Setiap hari, si kecil belajar keterampilan dan kemampuan baru. Karena itu, ia menjadi penasaran untuk mencoba hal-hal baru dan kadang-kadang menolak kebiasaan lama. Terkadang, si kecil ingin lebih mandiri dan mencoba melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak ia lakukan. Namun, disisi lain, ia juga bisa tiba-tiba meminta bantuan dari Mom untuk hal-hal yang sebelumnya bisa ia lakukan sendiri.
Mengatasi Fase Terrible Two
Untuk mengatasi fase terrible two, salah satu cara yang efektif adalah dengan mendorong si kecil untuk bersosialisasi, misalnya bermain dengan teman sebaya atau anak yang lebih besar. Hal ini dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial dan rasa empati anak.
Menanamkan nilai sosial pada anak membutuhkan kesabaran ekstra, jadi sebagai orang tua, Mom perlu memberi nasehat secara rutin agar anak bisa belajar tentang empati sejak dini. Selain itu, Mom juga harus memberi contoh yang baik, karena si kecil akan cenderung meniru apa yang Mom lakukan.
Berikut penjelasan tentang fase terrible two yang seringkali penuh tantangan bagi orang tua. Jika Mom merasa frustasi atau kesulitan menghadapi perubahan perilaku si kecil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter di Poli Anak Kehamilan Sehat.
0 Comments