Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Mengenal Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil

mengenal-bahaya-hipertensi-pada-ibu-hamil

Banyak ibu hamil mengalami hipertensi selama masa kehamilan. Meskipun sebelumnya tidak ada riwayat darah tinggi, namun ibu hamil perlu mengetahui bahaya hipertensi pada kehamilan. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita yang berusia 21-44 tahun. Meski begitu, Mom tidak bisa menganggap hal ini sepele ya.

Karena, bisa jadi hal ini menimbulkan masalah yang lebih serius bagi kehamilan Mom. Oleh karena itu, Mom harus menyadari penyebab hipertensi pada ibu hamil sejak dini untuk mengetahui cara pencegahan dan mengkonsultasikan ke dokter kandungan agar bisa terhindar dari bahaya tersebut.

Simak Apa Itu Hipertensi & Apa Saja Penyebab juga Bahaya Hipertensi Pada Ibu Hamil?

Hipertensi pada ibu hamil adalah tekanan darah sistolik ≥140 mm Hg dan diastolik ≥90 mm Hg pada dua kali pemeriksaan dengan jarak waktu 15 menit. Hipertensi pada masa kehamilan dapat dialami oleh beberapa ibu hamil dengan salah satu penyebab tertinggi yaitu preeklamsia. Beberapa penyebab hipertensi pada ibu hamil, di antaranya :

  1. Usia saat hamil di atas 35 tahun.
  2. Obesitas (berat badan berlebih).
  3. Kolesterol tinggi.
  4. Hamil kembar.
  5. Memiliki riwayat hipertensi sebelumnya.

Pastikan Mom mengetahui penyebab hipertensi pada ibu hamil sedini mungkin. Untuk meminimalisir terjadinya preeklamsia pada kehamilan.

Ketahui Jenis Hipertensi pada Kehamilan

Setelah memahami apa itu hipertensi dan penyebabnya, kini Mom juga perlu memahami apa saja jeni hipertensi untuk menjaga kesehatan Mom saat mengandung.

1. Hipertensi Gestasional

Hipertensi gestasional adalah tekanan darah tinggi pada ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Tekanan darah akan kembali normal setelah melahirkan. Kondisi ini tidak menyebabkan kelebihan protein di dalam urine atau tanda kerusakan dari organ penderita. Namun, perlu diketahui beberapa kondisi berikut juga bisa meningkatkan risiko terjadinya hipertensi gestasional pada masa kehamilan: 1.Usia saat hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 40 tahun. 2. Hamil kembar. 3. Hamil anak pertama. 4. Memiliki riwayat sakit ginjal atau diabetes.

2. Hipertensi Kronis

Hipertensi kronis bisa terjadi sejak sebelum kehamilan dan berlanjut dalam masa kehamilan. Hipertensi kronis ini ditandai dengan tekanan darah tinggi yang disertai adanya protein dalam urine. Kondisi ini sering tidak bergejala, sehingga banyak ibu hamil tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi kronis. Hipertensi kronis terjadi karena adanya peningkatan tekanan darah sejak sebelum kehamilan (atau usia kehamilan <20 minggu), atau jika baru didapatkan pada saat kehamilan, akan menetap setelah 12 minggu pasca persalinan.

3. Preeklamsia – eklamsia

Preeklamsia dapat terjadi akibat adanya kerusakan sistem organ, seperti ginjal, hati, darah atau otak. Komplikasi kehamilan ini biasa terjadi pada masa kehamilan yang memasuki usia 24 minggu ke atas. Simak penjelasan terkait gejala preeklamsia pada ibu hamil : Preeklamsia dapat ditandai dengan beberapa gejala, sebagai berikut : 1. Sakit kepala yang sulit hilang. 2. Mual muntah. 3. Sesak napas. 4. Penglihatan mata terganggu. 5. Tekanan darah meningkat secara cepat. Beberapa faktor peningkat risiko ibu hamil mengalami preeklamsia, sebagai berikut : 1. Kehamilan pertama. 2. Memiliki riwayat preeklamsia di kehamilan sebelumnya. 3. Obesitas (berat badan berlebih). 4. Penyakit autoimun. 5. Usia di atas 40 tahun.

Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil

Tekanan darah yang tidak terkontrol di masa kehamilan tidak hanya menghambat Mom tetapi juga berpotensi mengganggu perkembangan janin. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi terhadap perkembangan janin di dalam kandungan. Dibawah ini beberapa bahaya hipertensi pada ibu hamil yang perlu diwaspadai, di antaranya :

1. Meningkatkan Risiko Keguguran

Ibu hamil dengan riwayat hipertensi sebelum kehamilan, kondisi tersebut bisa berkembang menjadi lebih parah saat hamil. Hal ini harus dikendalikan dengan baik agar menurunkan risiko keguguran.

2. Meningkatkan Risiko Kerusakan Organ

Hipertensi menjadi salah satu penyebab kerusakan organ, terlebih jika Mom tidak mampu mengontrol hipertensi pada saat hamil. Kerusakan organ meliputi, jantung, paru-paru, ginjal dan hati. Untuk itu, Mommil harus melakukan pemantauan terus tekanan darah sejak memulai program hamil hingga masa kehamilan.

3. Mengganggu Aliran Darah ke Plasenta

Aliran darah dari tubuh Mom ke plasenta saat hamil adalah faktor yang penting, agar janin tetap mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup.  Jika bahaya hipertensi pada ibu hamil  ini tidak segera ditangani, janin berisiko mengalami lahir prematur atau berat badan lahir rendah.

4. Memicu Abrupsio Plasenta

Bahaya hipertensi pada ibu hamil lainnya yaitu abrupsio plasenta. Abrupsio plasenta adalah komplikasi kehamilan yang terjadi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum proses persalinan berlangsung. Abrupsio plasenta biasanya terjadi pada ibu hamil yang mengalami preeklamsia akibat hipertensi yang tidak terkontrol saat hamil.

Lalu, Bagaimana Mencegah Hipertensi pada Ibu Hamil?

Umumnya, hipertensi saat hamil ditangani dengan mengonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah. Konsumsi obat-obatan dianjurkan menggunakan resep dokter. Selain konsumsi obat-obatan, hipertensi pada ibu hamil bisa dicegah dengan beberapa cara sebagai berikut :

  1. Mengurangi konsumsi garam di setiap hidangan makanan .
  2. Olahraga secara rutin.
  3. Menjaga berat badan ideal sebelum hamil.
  4. Cek tekanan darah secara rutin.
  5. Hindari mengkonsumsi rokok dan alkohol.
  6. Konsumsi obat tekanan darah sesuai anjuran dokter.
  7. Kurangi stres.
  8. Konsumsi makanan tinggi kalium.

Itulah beberapa bahaya hipertensi yang bisa ibu hamil alami selama masa kehamilan. Jangan lupa untuk memantau tekanan darah secara rutin sejak mulai program kehamilan dan selama masa kehamilan, agar Mom dapat memantau kesehatan Mom dan janin. Jika Mommil mengalami hipertensi dengan beberapa gejala diatas, segeralah untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Agar mendapatkan penanganan yang tepat demi keselamatan Mom dan janin di dalam kandungan.  

Penulis

Penulis

Tanggal

07/12/2022

Penulis

Penulis

Tanggal

07/12/2022

2 Comments

  1. BukuBumil - Aplikasi Kehamilan

    Great post! Thank you for sharing. Yuk lihat usg dari hape dan gabung bersama komunitas ibu hamil lainnya di aplikasi kehamilan, BukuBumil.

    Reply
    • Penulis

      Terima kasih bukubumil.com

      Reply

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Wajib Tahu! Kenali 3 Ciri-Ciri Janin Sehat Usia 2 Bulan

Wajib Tahu! Kenali 3 Ciri-Ciri Janin Sehat Usia 2 Bulan

Kehamilan merupakan anugerah istimewa bagi sebagian besar Ibu hamil, sehingga kehamilan pertama menjadi momen yang ditunggu-tunggu. Ciri-ciri janin sehat 2 bulan dilihat dari ukuran janin, gerakan janin, denyut jantung semakin kuat, otak mulai berkembang, dan jenis...

read more
Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares