Banyaknya pantangan saat hamil membuat ibu hamil selalu mempertanyakan apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Salah satunya adalah pernyataan yang satu ini, katanya
“Makan cumi saat hamil bisa menyebabkan bayi yang akan dilahirkan lemas“. Bagaimana Menurut Bunda? Mitos atau Fakta?
Nah, dari pada bingung, yuk simak ulasan Kehamilan Sehat di bawah ini.
Pernyataan “Makan cumi saat hamil bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan lemas” itu hanya MITOS ya Bun, karena faktanya tidak ada penelitian yang membuktikan hal tsb. Makan cumi saat hamil tidak berbahaya, dengan syarat harus diolah dengan bersih dan benar-benar matang.
Dikutip dari Mom Junction, mengonsumsi cumi-cumi sebenarnya aman selama tidak berlebihan dan porsinya dalam batas aman, yakni sekitar 5 ons setiap minggunya. Porsi ini pun diklaim bermanfaat untuk janin yang sedang berkembang. Cumi-cumi mengandung nutrisi dan vitamin yang penting untuk masa kehamilan, diantaranya protein, zat besi, asam folat, vitamin C, vitamin A, dan vitamin B12.
Namun, sama seperti halnya sumber protein hewani lain, cumi-cumi juga mengandung bakteri. Tapi Bunda tidak perlu merasa khawatir berlebih bila cumi-cumi telah dibersihkan dan dimasak hingga matang. Walaupun cumi-cumi termasuk sumber protein hewani, cumi-cumi memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Lakukanlah pemeriksaan secara berkala bila Bunda mempunyai riwayat kolesterol tinggi.
Yang tak kalah penting, pastikan Bunda tidak memiliki riwayat alergi seafood atau alergi cumi-cumi, ya. Tetap memaksakan diri makan cumi-cumi justru dapat memicu efek samping berupa reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam, bengkak, yang bahkan juga bisa mengganggu kehamilan.
Oleh karena itu sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanan sebelum Bunda mengonsumsinya.
Demikian informasi penting tentang mitos dan fakta cumi-cumi saat hamil. Ingat, perhatikan porsi dan cara pengolahannya ya, Bun !! Semoga info nya bermanfaat.
0 Comments