Setiap manusia memiliki seksualitas, yang bisa diekspresikan dalam berbagai bentuk sesuai dengan hasrat masing-masing. Fetish adalah ketertarikan atau gairah seksual terhadap objek atau bagian tubuh yang biasanya tidak dianggap menarik secara seksual. Fetish lebih sering ditemukan pada pria, meskipun bisa terjadi pada siapa saja.

Fetish yang dilakukan atas dasar suka sama suka termasuk bagian dari ekspresi seksual yang normal dan sehat. Namun, jika fetish mulai mengganggu kehidupan sehari-hari atau sulit dikendalikan, sebaiknya mencari bantuan profesional dan menjalani terapi agar tidak berdampak negatif.

Apa Itu Fetish?

Fetish adalah perlakuan seksual yang dianggap sebagai perilaku yang tidak wajar dan dapat mengganggu jika berlebihan. Namun, beberapa orang yang mempunyai fetish dapat menjalankannya dengan sehat. Fetish dapat menyebabkan stres yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Gangguan fetish adalah kondisi dimana seseorang melakukan kegiatan berulang dan membutuhkan objek untuk mencapai gairah seksual. Jika fetish terjadi secara terus menerus maka akan mengganggu hubungan sosial, pekerjaan, dan bisa menimbulkan sebagai gangguan seksual. Gangguan fetish dibagi menjadi tujuh yaitu. 

1. Gangguan eksibisionistik, gangguan fetish ini biasanya seseorang akan memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang asing. 
2. Gangguan frotteuristik, memiliki keinginan dengan menyentuh dan menggosokan badannya pada tubuh orang lain tanpa persetujuan orang tersebut. 
3. Gangguan pedofilik, memiliki ketertarikan secara seksual kepada anak-anak.
4. Gangguan masokisme seksual, memiliki rangsangan secara seksual terhadap rasa sakit fisik atau penderitaan yang dialaminya. 
5. Gangguan sadisme seksual, memiliki ketertarikan dalam menyakiti orang lain dari segi fisik dan psikologis. 
6. Gangguan transvestik, menggunakan pakaian lawan jenis untuk mendapatkan kepuasan seksual. 
7. Gangguan voyeurisme, merasa puas ketika mengintip orang lain dalam keadaan telanjang atau melakukan aktivitas seksual tanpa pengetahuan serta persetujuan mereka. 

Penyebab Terjadinya Fetish

Fetish adalah ketertarikan kepada objek yang muncul karena berbagai alasan, mulai dari pengalaman psikologis hingga faktor biologis dan budaya. Berikut beberapa teori utama yang menjelaskan penyebab fetish:

1. Faktor Psikologis 

Fetish adalah ketertarikan kepada objek yang muncul karena pengalaman masa kecil yang dilalui dengan keluarga. Fetish terjadi karena seseorang mengalami ketertarikan yang menyimpang sejak dini. Fetish muncul karena pengalaman emosional yang menyimpang dengan orang tua. 

2. Faktor Perilaku 

Fetish adalah ketertarikan berlebih pada objek hal ini terbentuk tanpa rasa sadar dengan menghubungkan objek tertentu dengan gairah seksual. Perilaku tidak wajar dan merasa senang setelah terpapar tertentu dan otak mengulang pola ini. Pria yang mengalami penolakan biasanya cenderung tertarik pada objek tertentu dan lebih tertarik pada objek pengganti. 

3. Faktor Biologis

Kemungkinan terjadinya fetish disebabkan oleh cara kerja otak dalam memproses informasi sensorik. Area otak yang mengontrol respons seksual berkaitan dengan area sensorik lainnya, maka dari itu kebanyakan orang memiliki fetish dengan kaki. 

4. Faktor Sosial dan Budaya

Perlu diketahui bahwa budaya dan lingkungan sangat berperan penting dalam membentuk fetish. Pengaruh sosial yang terjadi di masyarakat memberikan perhatian secara khusus pada tubuh hingga benda tertentu. Patriarki bisa menyebabkan seksual pada wanita dibatasi sehingga pria melakukannya dalam bentuk fetish. 

5. Faktor Budaya dan Nilai Sosial

Beberapa pandangan masyarakat tentang hubungan seksual dibagi menjadi dua yaitu masyarakat yang menganggap seks positif dan negatif. Di beberapa budaya yang tertutup akan berhubungan intim cenderung melakukan fetish pada benda. 

Apakah Fetish Termasuk Gangguan Mental?

Tidak selamanya orang yang memiliki fetish berarti mengalami gangguan mental. Perlu diketahui bahwa fetish bisa timbul dengan hubungan emosional dan pola ketertarikan pada orang tua. 

Pria dengan ketertarikan emosional yang cemas biasanya didominasi dengan figur Ayah. Pria yang memiliki hubungan negatif dengan kedua orang tuanya maka memiliki fantasi seksual dengan sosok orang tua. 

Fetish juga disebabkan oleh banyak hal seperti kepuasan seksual, yang memiliki keinginan untuk merasa di siksa, untuk kenyamanan belaka atau nostalgia masa kecil. Perlu diketahui fetish bukanlah gangguan mental namun, jika fetish terjadi secara berlebihan dan tidak bisa dikontrol maka konsultasi langsung dengan dokter. 

Cara Mengobati Fetish

Jika fetish tidak bisa dikontrol dan menyebabkan stres, maka dapat konsultasi langsung dengan dokter kandungan untuk mengetahui jalan keluarnya. Dalam beberapa kasus fetish bisa sangat mengganggu dan menimbulkan masalah hukum. Jika telah didiagnosis gangguan fetishistik maka cara yang dapat dilakukan dalam mengelola dan mengurangi gejalanya konsultasi langsung dengan psikolog. 

Metode Pengobatan

Terapi dan konseling sangat penting untuk memahami penyebab fetish, mengelola dorongan, dan mencari cara untuk mengontrol fetish yang mengganggu. Dengan berkonsultasi, seseorang bisa menetapkan tujuan untuk pemulihan dan harapan selama proses terapi. Obat-obatan juga diperlukan untuk membantu mengurangi dorongan seksual yang berlebihan dan mengatasi kecemasan yang muncul akibat fetish. 

Pengobatan yang paling efektif adalah yang bertujuan mengurangi potensi bahaya bagi diri sendiri dan orang lain, bukan dengan menyalahkan diri sendiri. Dukungan dari keluarga juga sangat membantu agar proses penyembuhan berjalan dengan baik.

Kini Mom dan Ayah sudah mengetahui tentang fetish, mempunyai fetish bukanlah menjadi masalah yang besar. Jika fetish yang dilakukan atas dasar suka sama suka maka boleh saja. Namun, jika berlebihan dan melewati batas wajar maka Mom dan Ayah dapat konsultasi langsung di KS Women and Children Clinic mengenai hubungan seksual yang baik dan benar.